Kedewasaan


Kedewasaan tidak bisa disandingkan dengan usia seseorang. Artinya kedewasaan tidak sejalan dengan pertumbuhan usia. Karena kedewasaan berkaitan dengan cara berpikir dan bertindak.

Orang dapat dikategorikan sebagai orang dewasa dalam perjalanan hidupnya yang akan melakukan tindakan yang dapat dirasakan oleh orang lain yang menunjukkan kedewasaannya. Tentu menilai kedewasaan tidak hanya dilihat dari satu aspek saja, tetapi bisa dilihat dari beberapa aspek kehidupan yang sedang dialami.

Artinya perjalanan hidup seseorang dapat membentuk seseorang untuk menunjukkan dewasa atau tidaknya dirinya. Banyak orang mengasosiasikan kedewasaan dengan karakter seseorang. Dan karakter itu bisa terlihat ketika dia menghadapi tantangan dan bahkan tekanan.

Respon yang diberikan dalam menghadapi sesuatu dapat menunjukkan apakah seseorang dapat dikatakan dewasa atau tidak. Sekali lagi ini bukan soal usia, tapi tentang bagaimana karakter itu muncul dari dirinya. Seperti yang kita ketahui, terkadang meski sudah tua, kita bisa merespon seperti anak kecil.

Namun sudah menjadi hal yang lumrah seiring bertambahnya usia, orang yang melalui berbagai tantangan, rintangan bahkan kesulitan hidup membuat seseorang terus belajar dan belajar dari pengalaman tersebut. Pengalaman itulah yang akhirnya membentuk dirinya. Jika seseorang berada dalam sikap menuju sikap dewasa, maka disitulah kedewasaan akan muncul.

Jika kita telusuri pertumbuhan manusia, ketika lahir menjadi bayi dan secara fisik akan terus tumbuh menjadi anak, kemudian menjadi remaja, terus tumbuh menjadi dewasa, dan akhirnya menjadi orang tua. Nah, dalam pertumbuhan fisik ini, seseorang mungkin bertepatan dengan pertumbuhan sikap, karakter, dan perilakunya.

Berkaitan dengan keluarga, tentu kedewasaan ini lebih rumit lagi, terutama dalam membangun hubungan dengan pasangan. Soalnya keluarga dibangun oleh dua pihak yang tentunya berbeda dalam banyak hal, termasuk perbedaan masalah kedewasaan itu sendiri. Terkadang suami memiliki sikap dewasa tetapi istri belum dewasa. Atau sebaliknya.

Tapi bukan berarti kedewasaan di dalam hubungan suami istri tidak bisa diusahakan. Karena prinsipnya kita sebenarnya bisa menjadi dewasa setelah mengalami banyak kendala. Kalau seorang suami awalnya hanya berpikir bagaimana menaikkan egonya, tapi setelah berjalannya waktu ego itu semakin hari semakin diturunkan.

Tentu saja dibutuhkan kedua orang dalam sebuah pasangan untuk saling berkomitmen mencapai kedewasaan. Seorang istri yang mungkin kesehariannya selalu menuntut untuk selalu dimanja, tapi karena pihak suami misalnya karena kesibukan dan tuntutan hidup seperti tidak sempat lagi untuk memanjakan istri dalam arti waktu yang dimiliki sangat terbatas.

Kedewasaan tidak bisa didapatkan dalam semalam, sebulan atau setahun. Bisa jadi menuju kedewasaan itu membutuhkan bertahun-tahun hingga setiap pihak bersikap dan bertindak dewasa dalam segala hal. Semoga.

0 comments