Prasangka

Prasangka adalah bertindak sebelum mengetahui kebenaran tentang sesuatu. Prasangka buruk termasuk hambatan dalam berkomunikasi, karena prasangka akan mempengaruhi sikap terhadap lawan komunikasi.

Dalam prasangka buruk, akan ada emosi yang memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan, tanpa memikirkannya terlebih dahulu dan dalam pikirannya yang telah terbentuk sebelumnya yang mungkin keliru dengan kenyataan yang ada.

Oleh karena itu, ketika prasangka telah menguasai seseorang, biasanya orang tersebut tidak dapat berpikir secara objektif dan cenderung berpandangan negatif terhadap orang yang menjadi objek prasangka tersebut. Karena itulah di awal pembukaan disebutkan bahwa prasangka adalah sikap destruktif dalam berkomunikasi.

Sebuah cerita menarik dimana ada seseorang yang sering lewat dipinggir jalan. Penampilannya menyedihkan, seperti gelandangan, kotor dan berantakan. Mungkin sebagian orang bahkan menganggapnya gila. dianggap mengganggu. Jangan jadi pencopet juga. Orang yang kebetulan melewatinya selalu langsung kabur, mungkin merasa takut. Namun pada suatu ketika ada seorang ibu yang dicopet. Dan gelandangan itulah yang membantu sang ibu mengejar pencopet itu.

Ternyata dia bukan orang jahat. Dia memiliki hati yang baik, tetap memiliki kepedulian untuk membantu orang lain meskipun dia hidup di jalanan dan membutuhkan. Ini berarti bahwa begitu banyak orang memiliki pikiran buruk tentang dia. Ternyata ada bahayanya jika kita berprasangka buruk terhadap orang lain. Selain itu, kita akan kehilangan kegembiraan dan kebahagiaan dalam hidup karena kita terlalu dikuasai oleh prasangka yang mendominasi pikiran kita. Perasaan kita akan ditawan oleh prasangka-prasangka tersebut, sehingga kita benar-benar tersandera oleh prasangka buruk terhadap orang lain.

Jika prasangka buruk terus mendominasi hidup kita, tentu akan menguras pikiran dan perasaan kita. Efek lainnya adalah hilangnya kebahagiaan dalam hidup kita. Jika kita kehilangan kebahagiaan dalam hidup kita maka secara bertahap kita akan kehilangan kekebalan. Jika kita kehilangan kekebalan maka penyakit bisa datang dengan mudah. Berbagai penyakit bisa datang.

Prasangka buruk juga akan menyita banyak waktu kita dan kehilangan produktivitas kita. Apa hubungannya ini dengan produktivitas hidup? Karena akan lebih mudah bagi kita untuk melayani prasangka buruk tersebut daripada kita terus bekerja dengan tenang dan terus berusaha melakukan yang terbaik.

Bahkan, Kristus meminta kita untuk menjadi orang yang memiliki pengaruh positif di dunia. Cahaya akan hilang ketika kita dikuasai oleh prasangka terhadap orang lain. Itulah yang membuat cahaya kita tidak bisa bersinar di depan orang banyak. Akibatnya, mereka tidak dapat melihat perbuatan baik kita dan memuliakan Bapa di surga.

Terkadang kita sangat suka menilai orang lain dan membandingkannya dengan diri kita sendiri. Menilai orang lain adalah membandingkan hidup seseorang dengan standar kita sendiri. Kebiasaan ini tidak dapat memajukan hidup kita karena hanya akan mengganggu kemampuan berkonsentrasi dan kehilangan fokus. Jika hal ini terus terjadi, kehidupan kita tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan di sekitar kita. Penilaian yang dilakukan secara objektif adalah menilai kehidupan seseorang dengan membandingkannya dengan standar tertentu. Dan menilai orang lain tanpa standar dan dasar adalah pekerjaan yang sia-sia.

Kita adalah anak-anak yang selalu dijaga dan dirawat oleh-Nya. Jadi marilah kita selalu memiliki sikap yang baik/positif terhadap semua orang, terlebih lagi kepada Tuhan. Hidup kita tidak bergantung pada orang-orang di sekitar kita karena hidup ini sebenarnya adalah anugrah Tuhan. Mari hidup dengan baik dan menjadi berkat bagi orang lain. Mari belajar memperbaiki hidup dari hati. Jika hati kita penuh dengan prasangka maka kita menghasilkan emosi dan menyebabkan perpecahan.

Mari kita ingat berulang-ulang, kasih dan kebaikan Tuhan tidak pernah berkurang sedikitpun di tengah situasi yang tidak menyenangkan. Tujuan Tuhan adalah untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan. Rencana Tuhan bagi kita adalah rencana damai dan bukan kebetulan, meskipun mungkin terlihat tidak baik, tetapi semua untuk mewujudkan masa depan yang penuh harapan.

Jadi sahabat wanita jangan pernah berpikiran buruk, mari kita selalu menjaga pikiran positif dalam setiap kehidupan kita. Filipi 4:8 berkata, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

0 comments