Cara Mendidik Anak yang berhasil


Mendidik anak yang berhasil membutuhkan ketekunan dan kesabaran serta kesungguhan. Bahkan orang membedakan cara mendidik anak perempuan dan anak-laki dengan model pendekatan khusus.

Apakah kamu memiliki anak yang sulit mendengarkan nasihat orang tua? Atau merasa sulit untuk menjaga anak-anak terutama ketika mereka masih kecil? Dia akan senang ketika melakukan hal-hal yang disukai, tapi tidak mau mendengarkan nasihat apalagi ketika kita melarangnya dan ia malah menangis ketika sedikit keras. 

Sering kali orang tua sering merasa frustrasi ketika anak-anak mereka kesulitan memberi tahu atau melarang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak tahu bahwa apa yang dikerjakan itu membahayakannya. Nasihat orang tua sama sekali tidak dimengerti apalagi ketika diperintahkan mengerjakan sesuatu mereka enggan untuk mendengar dan cenderung menolak perintah kita lalu ngeloyor pergi.

Situasi seperti itu bisa memancing rasa marah dan campur aduk dengan kejengkelan. Tapi itulah suka dan duka orang tua. Sejatinya ada hal-hal yang sulit dihadapi dalam menghadapi anak-anak kita dan terkadang kita merasa kecewa. Tapi itulah orang tua dan setiap orang tua harus memiliki pengalaman  dalam mendidik anak-anak yang kadang kala seperti itu. Mengapa? Itu karena mereka disebut anak-anak atau mereka bertindak karena mengikuti kata hati mereka dan berpikir sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kunci Keberhasilan Mendidik Anak

Sebagai orang tua kita memang harus memberikan apa yang diinginkan oleh anak-anak kita tetapi ada kalanya kita benar-benar tegas menolak apa yang menjadi keinginannya. Awalnya pasti sulit menerapkannya dan sulit untuk mengajarkan dengan disiplin. Namun pada akhirnya bila orang tua dengan tetap konsisten dengan penerapan disiplin kepada anak-anak maka mereka nantinya akan memiliki masa depan yang cerah ketika ia tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti yang kita harapkan.

Membesarkan anak untuk bisa taat kepada orang tua bukan berarti harus kaku dan keras, tapi sebagai orang tua harus konsisten dan stabil dalam mengarahkan. Logikanya begini, bagaimana cara supaya anak-anak mematuhi apa yang menjadi aturan dalam keluarga? Maka menciptakan suasana di mana anak-anak bisa melakukan hal yang sama seperti sebelumnya karena adanya konsisten. 

Ini bagus untuk anak-anak. Ini penting, bagaimana menciptakan suasana anak-anak bisa menerima dan bukan merasa ketakutan dengan orang tua. Makanya di dalam disiplin perlu adanya faktor lain yaitu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak. Dengan kasih sayang itulah emmbuat mereka merasa aman dan nyaman di bawah kendali orang tua. Cinta wajib ditunjukkan dalam apa yang perlu kita berikan kepada mereka, bukan hanya dengan barang atau apapun yang bersifat materi, tapi emosi orang tua berupa kasih sayang itulah yang akan menjadikan anak-anak aman.

Kita bukan menciptakan suasana di mana anak-anak harus tunduk dengan ketakutan terhadap orang tua. Bukan seperti itu. Tapi bagaimana anak-anak menaruh rasa hormat. Dan hal ini bisa diciptakan ketika orang tua bisa menjadi teladan karena itulah yang penting bagi anak-anak. Kalau kita menyamakan bagaimana anak-anak yang menaruh hormat kepada orang tua akan menciptakan keakraban dan kedekatan. Bukan ketakutan.

Salah satu hal paling umum dalam hidup ini adalah ketika kita merasa bahwa anak-anak tumbuh dengan jasmani yang baik, tapi juga pikiran dan jiwa yang sehat juga. Rasanya bila anak-anak seperti tidak mau patur kepada orang tua seperti diri ini menjadi orang tua yang gagal. Dan bila perasaan itu muncul yang ada hanya mengeluh.

Bawa Anak Kepada Tuhan Dimulai Dari Orang Tua  

Penting juga untuk mengandalkan Tuhan dalam pendidikan anak. Dasar firman Tuhan akan menolong dan akan menjadikan anak-anak memiliki pegangan dalam hidup ini. Jadi selain menyerahkan juga dalam doa-doa kita kepada Tuhan untuk anak-anak kita, tapi juga bagaimana anak-anak itu sendiri hidup menurut firman Tuhan.

Kita tidak dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi anggota kerajaan dan umatNya yang selanjutnya harus hidup sesuai dengan firmanNya. Tetapi yang disebut orang-orang pilihan sepenuhnya diselamatkan oleh Tuhan. dan Tuhan ingin kita tetap setia padaNya. Mengapa? Karena menaati Tuhan adalah bukti bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan. Hal ini juga yang penting untuk ditanamkan kepada anak-anak supaya mereka bisa menyadari tentang pilihan Tuhan tersebut. Dengan kesadaran ini anak-anak tentu akan dengan sendirinya menaruh hormat kepada Tuhan tapi juga memathuuhi orang tua dari hati mereka sendiri.

Ketaatan membuka kesempatan bagi kita untuk mengalami dan merasakan campur tangan Tuhan dan menjadi gambaran hidup di depan anak-anak.  Jangan taat hanya karena kita sedang dalam masalah dan pergumulan yang berat, lalu ketika keadaan membaik kita sudah tidak lagi taat kepada Tuhan, atau kita taat karena kita sungkan kepada hamba Tuhan dan supaya dilihat dan dipuji oleh orang.  Sia-sialah ketaatan yang demikian Seringkali kita taat asal itu menyenangkan hati dan menguntungkan kita. Mendengar adalah awal sebuah ketaatan.  Dengan mendengar akhirnya kita mengerti dan memahami apa yang harus kita perbuat.  Dalam Roma 10:17 dikatakan, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Tuhan menghendaki kita untuk taat di dalam segala perkara, dan selalu ada upah bagi orang-orang yang taat.  Karena itu sebagai orang percaya hendaknya kita belajar taat kepada Tuhan, memahami kehendakNya dan melaksanakan firmanNya dengan sungguh-sungguh. Biarlah ketaatan kita kepada Tuhan didasari oleh karena kita takut akan Dia dan sangat mengasihi Dia. "Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya."  Imamat 26:3-4. 

Selain itu ketaatan juga akan membawa kita kepada kehidupan yang diberkati. Orang yang menabur ketaatan suatu saat pasti akan menuai berkat. Tuhan mengaruniakan berkat-berkat-Nya kepada siapa saja yang mau berjalan bersama Dia dalam ketaatan penuh.

0 comments