Kunci Keberhasilan


Berbicara masalah bekerja, walaupun semangat sudah ada, teori bekerja sudah di tangan tapi ketika kembali kepada pertanyaan masalah lapangan tenaga kerja maka yang muncul adalah pertanyaan ini. “Bagaimana kita bisa bekerja kalau tidak ada pekerjaan yang dapat kita lakukan?” Jangankan bagi mereka yang hanya tamat SMU, kita yang bertitel sarjana saja berjubel antri menunggu surat panggilan yang tidak pernah kunjung muncul. 

Tentu saja jawaban atas pertanyaan itu tidaklah mudah, tapi minimal ada enam hal yang perlu kita perhatikan untuk bisa keluar dari persoalan tersebut: 
  1. Jangan sekali-kali mengandalkan ijasah atau kesarjanaan saja, sebab dunia kerja tidak hanya membutuhkan title kita, tetapi lebih dari itu dibutuhkan tenaga yang terampil dan ahli di bidangnya. Bukan berarti ijasah tidak perlu, tapi keahlian dan kprofesionalan kita yang lebih diutamakan. 
  2. Kita harus mengkonsentrasikan keahlian keahlian kita pada satu bidang tertentu supaya kita benar-benar ahli di bidang yang kita tekuni itu. Karena kalau kita menekuni banyak bidang dan tidak focus terhadap satu bidang tertentu, mungkin kita tidak akan menjadi orang yang ahli, tetapi hanya sekedar tahu. Bidang-bidang lain memang perlu kita tahu supaya kita tidak menjadi orang yang kupeng (kurang pengetahuan). Ada istilah, If you are good, there will be no problem. Bula kita bisa menjadi yang terbaik di bidang tertentu maka kita tidak akan mengalami masalah dengan pekerjaan kita. Ingat dunia kerja merupakan dunia kompetisi. Makanya sangat benar saran dari Pengkhotbah yang mengatakan, “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga…(Pengkhotbah 9:10) 
  3. Jangan sekali-kali merasa gengsi bila ada kesempatan mendapat pekerjaan yang dapat kita tekuni. Apapun pekerjaan itu. Sebab bila kita sudah merasa gengsi dengan pekerjaan kita, sebenarnya kita melakukan pekerjaan itu dengan keterpaksaan. Dan kalau itu yang terjadi, ingatlah bahwa ribuan bahkan ratusan ribu orang telah bersiap-siap menggantikan posisi kita. Apapun bentuk pekerjaan yang kita tekuni dan selama pekerjaan itu halal, maka lakukanlah itu dengan sukacita dan kebanggaan. Bersyukurlah bahwa Tuhan sudah menyediakan pekerjaan itu bagi kita. 
  4. Bila belum memperoleh pekerjaan, sebagai orang beriman, janganlah putus asa, tetapi sebaliknya teruslah berusaha dan berdoa supaya Tuhan menganugerahkan pekerjaan. Dan bila memiliki peluang dan sedikit modal ada baiknya membuka usaha sendiri sesuai dengan keahlian kita. 
  5. Membuka sebanyak mungkin relasi dengan berbagai kalangan seperti teman, saudara bahkan mencari informasi di media mengenai lowongan pekerjaan.
  6. Meyakini bahwa sebagai orang percaya kita tetap berpengharapan kepada Dia yang hidup yang kita yakini bahwa Dia tidak akan tinggal diam melihat umat-Nya hidup menganggur. Kitab Roma 8:28 bisa memperkokoh keyakinan kita itu. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

0 comments