Ranjang Bisa Menimbulkan Persoalan Besar


Tujuan tulisan ini ingin memberi wawasan kepada pembaca khususnya pemuda dan pemudi yang mau dan akan menikah yang sampai saat ini masih mempertahankan kesuciannya untuk tidak melakukan hubungan di ranjang sampai tiba pada waktunya hubungan s* ks itu bisa dilakukan ketika mereka masuk dalam rumah tangga.

Terkadang kita membaca di ruang-ruang konsultasi s*ks ada pertanyaan yang datang dari seorang pemuda atau pemudi yang mengungkapkan pergumulannya dalam masalah napsunya yang selalu hadir tidak karuan. Ada cerita mengenai seorang pemuda yang di dalam kehidupannya pikirannya selalu dibayangi oleh keinginan untuk melakukan hubungan s* ks dengan seorang wanita. 

Melihat betis wanita yang s*ksi saja lebidonya sudah terang-ang. Dan namanya pikiran yang merupakan ruang paling pribadi yang dimiliki oleh manusia, selalu susah untuk dikendalikan, selalu menerawang kepada satu bayangan saja yaitu s* ks. “Seperti apa sih nikmatnya melakukan hubungan s* ks.” Pemuda tadi memang berusaha untuk menekan dorongan s* ks oleh karena tidak mau melakukan perbuatan dosa. 

Menurut pemuda tadi, dorongan s* ks yang dia miliki itu akan disalurkan ketika tiba waktunya setelah dirinya menemukan gadis pujaannya dan masuk dalam pernikahan. Ia malah bersyukur bahwa dorongan s* ks yang ia miliki akan menjadi “bekal” untuk memuaskan istrinya nanti. Kesimpulan si pemuda tadi adalah ia pasti akan berbahagia di dalam kehidupan s* ksnya nanti.

Satu gambaran yang sangat jelas di dalam Alkitab di mana dorongan s* ks itu muncul pada diri manusia digambarkan ketika Alkitab menceritakan tentang Amnon dan Tamar di mana ketika Amnon melihat Tamar yang memang menarik hatinya tersebut dorongan s* ks Amnon muncul. Dorongan s* ks tersebut begitu kuatnya sampai-sampai menutupi akal sehatnya. 2 Samuel 13.

Sebelum menikah banyak orang yang membayangkan bahwa dirinya akan berusaha untuk menyenangkan pasangannya dalam persoalan di ranjang atau dalam melakukan hubungan s* ks. Dan bisa jadi asumsi yang muncul adalah tidak mungkin akan ada persoalan dalam masalah urusan ranjang ini. Alasannya adalah, “saya laki-laki normal,” dan alasan-alasan lain yang sebenarnya karena belum pernah mengalaminya akhirnya menganggap semuanya akan baik-baik saja. 

Pikiran positif itu bagus, hanya saja setiap orang harus siap apabila nantinya setelah kegiatan seks itu sendiri sudah dilakukan oleh suami istri, maka jangan kaget apabila ada persoalan-persoalan yang bisa muncul.

Padahal begitu banyak hal yang akan muncul ketika seseorang sudah masuk ke dalam rumah tangga. Persaolan-persoalan yang ada hubungannya dengan masalah hubungan suami istri  ini berupa, pertama perbedaan mood dalam melakukan hubungan s* ks. Tentu saja ini mungkin tidak berlaku bagi mereka yang baru beberapa hari atau beberapa bulan menikah di mana hubungan s* ks menjadi pengalaman yang baru dilakukannya.

Berikutnya adalah masalah menikmati dalam hubungan di ranjang. Kalau salah satu entah suami atau istri sudah tidak bisa menikmati hubungan s* ks itu sendiri, tentu saja hubungan suami istri itu sendiri hanya sebagai kegiatan “wajib” untuk sekedar mempertahankan perkawinan. Jadi seks bukan lagi menjadi “kesenangan” yang membuat suami istri akan selalu ingin melakukannya tetapi menjadi sebuah kewajiban. Dan kewajiban bisa menjadi keterpaksaan. 

Menurut Lewis B. Smedes dalam buku s* ks untuk Orang Kristen mengatakan bahwa tidak ada istri yang akan merasa puas jika ia mengira bahwa suaminya bercinta dengannya karena kewajiban; karena s* ks karena tugas bukanlah merupakan suatu janji sukacita bagi orang-orang yang mengharapkan hubungan suami istri untuk menjadi suatu eskpresi bebas dari gelora cinta.

Hal lain yang bisa menjadi persoalan di dalam hubungan hubungan suami istri  adalah karena suami impoten atau sebaliknya istri frigid, atau juga karena penyakit dan masih banyak lagi yang bisa menjadi persoalan di dalam masalah hubungan hubungan suami istri  ini. Artinya, harus kembali kepada formula komunikasi “kasih” yang bisa menjadi jalan keluar dari persoalan-persoalan dalam masalah hubungan seks ini. Tentu pembahasan ini bukan berhenti di sini saja, karena ternyata banyak hal yang bisa digali dari masalah hubungan suami istri  ini.

0 comments