Konflik Karena Pilih Kasih Bag. 4 (Akhir)


Yusuf telah menjadi contoh yang baik dari sebuah perlakukan kasih dengan cara pilih kasih di dalam keluarga. “Kesakitan, itulah kata yang tepat untuk memberi gambaran bagaimana akibat kasih itu dirasakan oleh semua anggota keluarga. 

Dalam hal ini kesakitan bukan hanya dialami oleh mereka yang merasa disepelekan atau dibedakan (saudara-saudara Yakub), tapi juga oleh dialami oleh Yusuf yang paling dikasihi di mana dia hendak dibunuh walaupun akhirnya hanya dibuang dengan cara dijual dan dijadikan budak. Lalu bagaimana dengan sang ayah yaitu Yakub? Iapun merasakan sakit yang luar bias adi dalam kehidupannya oleh karena kehilangan jantung hatinya yaitu Yusuf. 

Hem, dampak dari perlakukan pilih kasih itu ternyata menyakitkan semua pihak. Seorang kawan pernah menceritakan kepada saya bagaimana ia hidup dalam sebuah keluarga di mana ia merasakan perlakukan yang tidak adil di dalam keluaga. Dirinya begitu jarang mendapat pujian dari orang tuanya, sedangkan kakanya, sebaliknya selalu menikmati acungan jempol di setiap apa yang dilakukan kakaknya. 

Kawan saya lalu mengingat masa kecilnya begini, “Mungkin karena itu saya selalu bersikap bandel dan berusaha untuk mengganggu kakak saya atau membuat adik-adik saya menangis sebagai cara mencari perhatian.” Masih menurut kawan saya tadi, sampai besarpun perlakukan tidak adil itu terus berlangsung dengan memperlakukan kakak saya itu sebagai orang yang luar biasa, sementara kawan saya itu hanya dianggap biasa. “Akibatnya banyak perbuatan saya di saat saya mulai dewasa yang benar-benar menyakitkan banyak pihak di dalam keluarga saya,” begitu ia berkisah. 

Cerita teman saya itu tentu saja menguatkan perkiraan saya mengenai betapa membahayakan sikap pilih kasih di dalam keluarga. Sikap itu akan mendatangkan keskaitan bagi semua pihak, baik yang menjadi anak emas, maupun pihak yang diperlakukan “tidak adil” atapun bagi mereka telah memperlakukan sikap pilih kasih itu sendiri. 

Bisa jadi orang tua ketika memperlakukan sikap pilih kasih itu terhadap anak-anak yang masih kecil dampaknya tidak terasa. Tapi percayalah, sikap itu ibarat bom waktu yang suatu saat akan mengagetkan semua pihak. Karena itu hindarilah sikap pilih kasih di dalam keluarga!

0 comments