Mimpimu Ingin Jadi Kenyataan?


Beranilah bermimpi. Karena dengan mimpi kita bisa bersikap untuk mengejarnya. Ketika takut bermimpi, mata berhentilah semangat untuk maju.

Memimpikan angan-angan yang tinggi adalah gratis. Mengejar mimpi merupakan langkah yang tepat yang dimulai oleh bermimpi.

Pepatah mengatakan “Bermimpilah setinggi langit, mimpi bukanlah sesuatu untuk dikenang, mimpi adalah sesuatu untuk digapai.” Mimpi merupakan suatu angan yang tak terbatas. Dengan mimpi seorang kerdil dapat menggapai bintang. Dengan mimpi seorang jelata dapat menjadi raja. Bahkan dengan mimpi seorang dapat memiliki segalanya dan apapun yang diinginkan. 

Mimpi disini bukan sekedar ‘bunga tidur’ yang biasanya kita alami saat tidur, melainkan mimpi yang besar atau impian yang dimiliki oleh setiap orang. Memiliki keluarga yang sempurna, memiliki kehidupan ekonomi yang mapan, melayani Tuhan dengan luar biasa adalah sebagian dari hal-hal yang biasa dimimpikan oleh seseorang. 

Pada umumnya wanita memimpikan memiliki suami yang baik dan bertanggung jawab, memiliki anak-anak yang sempurna, menjadi istri yang sempurna. Terkadang pula kita memimpikan hal-hal yang menurut kita mustahil, bahkan kita hanya berani berangan-angan kemudian melupakanya.

Sebenarnya bolehkah kita bermimpi? Saat ini kita hidup di dalam situasi yang serba sulit. Rasanya sangat berat untuk memimpikan masa depan yang penuh harapan dan kebahagiaan. Rasanya mustahil untuk meraih keberhasilan di dunia sekarang ini. 

Memiliki mimpi adalah hak setiap orang dan tidak ada seorang pun yang dapat memaksa atau membatasi mimpi seseorang. Selama mimpi kita adalah sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan firman Tuhan, boleh saja kita memiliki mimpi setinggi-tingginya. 

Bukankah setiap orang memiliki mimpi atau impian yang suatu saat ingin dicapai dalam hidupnya. Hanya orang mati saja yang tidak memiliki mimpi atau impian. Selama kita masih bernafas, kita harus punya mimpi karena sebuah kesuksesan diawali dengan sebuah mimpi. Bila kita ingin menjadi orang yang berhasil? Milikilah mimpi atau impian yang besar, karena mimpi adalah sumber kekuatan, pendorong, dan pembangkit semangat dalam menjalani hidup ini.

Orang yang tidak mempunyai mimpi biasanya tidak mempunyai semangat hidup, akhirnya menjadi orang yang malas, dan hidup hanya sekedar rutinitas saja. Hanya impian yang memberikan semangat terus berjuang pada seseorang. 

Namun memiliki mimpi saja belumlah cukup, itu baru tangga pertama menuju keberhasilan. Untuk selanjutnya diperlukan suatu usaha dan tindakan iman. Yakobus 2:17 mengatakan bahwa “Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”  Setiap kita pasti mempunyai kerinduan dan suatu saat kelak mimpi kita akan menjadi kenyataan. 

Oleh karena itu mari kita berjuang dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkanya. Namun jangan lupa bahwa kita tidak hidup sendirian, ada Tuhan Yesus dan keajaiban-keajaibanNya yang dapat terjadi di dalam hidup kita. 

Persoalannya sekarang adalah apakah kita percaya bahwa Tuhan sanggup menolong kita untuk menggapai impian kita? Apakah kita masih beriman dan percaya sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan Yesus di masa yang sulit ini?

Apakah yang menjadi mimpi kita? Apakah saat ini mimpi kita terasa hilang dan tidak lagi merupakan pengharapan dalam hidup kita? Apakah kita merasa tidak mungkin meraih keadaan tersebut? Apakah kita dalam keadaan yang justru merupakan kebalikan dari mimpi tersebut? 

Memang jalan menuju puncak impian itu sempit. Ada harga yang harus kita bayar. Banyak hal yang harus kita singkirkan dari hidup kita. Banyak hal yang menjadi beban harus kita lepaskan dari hidup kita. Tetapi kalau kita lakukan itu, kita akan menemukan sebuah kehidupan yang luar biasa yang dipenuhi penggenapan janji Tuhan di dalam hidup kita.

Semua orang diciptakan istimewa oleh Tuhan dengan bakatnya masing-masing. Tapi terkadang mereka terhalang oleh pikiranya sendiri dalam mengembangkanya. 

Satu hal yang dapat membuat mimpi menjadi kenyataan adalah ketekunan. Banyak orang memiliki impian yang besar dan indah, tetapi ketika menghadapi masalah dan tantangan, umumnya akan mudah menyerah dan melepaskan mimpi itu. 

Ketekunan adalah usaha yang berkelanjutan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu meskipun terdapat banyak kesulitan, kegagalan atau halangan. Sebuah ketekunan bukan diukur dari berhasil atau tidaknya, tetapi diukur dari seberapa besar keinginan kita untuk mewujudkan impian kita. Ketekunan akan bisa diuji bukan dari kemampuan yang kita miliki, tetapi akan tampak dan diuji dengan waktu.  

Keadaan tidak menjadi penghalang bagi kita untuk tetap hidup di dalam Tuhan. Keadaan juga tidak menjadi penghalang bagi Tuhan untuk menyatakan kuasaNya di dalam hidup kita. Bahkan Tuhan dapat menyatakan mujizatNya yang luar biasa dalam keadaan yang terburuk sekalipun.

Sebagai seorang istri dan ibu, saya juga mempunyai mimpi. Mimpi saya sebenarnya sederhana dan mungkin juga sama dengan mimpi wanita-wanita yang lainnya. Saya ingin bisa selalu berarti dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar saya terutama keluarga. Impian saya adalah bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak saya agar mereka kelak bisa menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang luar biasa. 

Apakah impian-impian Anda? Jadilah anak-anak Tuhan yang bermimpi dengan iman. Pastikan kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan hal-hal yang mustahil bagi kita manusia.

Bermimpilah! Berencanalah! Selesaikan bagian kita dan serahkanlah semuanya pada Tuhan, biarlah Tuhan yang menyelesaikan bagianNya bagi kita. Segala yang kita rencanakan, segala kerja keras kita, akan jauh lebih baik ketika kita membawanya kepada Tuhan dan mengijinkan Tuhan untuk ikut campur dalam kehidupan kita. Bertekunlah di dalam Tuhan, maka keberhasilan akan kita miliki secara utuh. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin. Jadi apakah mimpimu hari ini?

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments