Dicari yang Bermental Kuat dan Tangguh


Banyak orang mengatakan bahwa kehidupan pada jaman dahulu lebih mudah daripada sekarang. Lebih sederhana, tidak banyak hambatan serta godaan, tidak banyak kejahatan. 

Berbeda dengan saat sekarang ini, memang lebih modern dan berkembang tetapi semakin banyak persaingan, kejahatan merajalela dan terlebih lagi begitu banyak godaan yang membuat seseorang goyah dan akhirnya melakukan hal-hal yang negatif, selalu memberikan iming-iming  yang menggiurkan, terutama mengintai kita orang-orang percaya agar kita goyah dan meninggalkan Tuhan. 

Gedung-gedung pencakar langit kini makin banyak terdapat di kota-kota besar. Pembangunan gedung-gedung tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, perlu adanya perencanaan yang matang karena semakin tinggi bangunan gedung semakin kokoh pula pondasi yang harus ditanam agar tidak mudah goyah atau roboh. 

Kehidupan kekristenan kita pun juga demikian. Itulah sebabnya firman Tuhan selalu menasihatkan agar kita makin kuat di dalam Tuhan. Di tengah dunia yang penuh tantangan ini anak-anak Tuhan tidak boleh lemah, sebab kita berada dalam peperangan setiap hari melawan tipu muslihat iblis yang berupaya untuk menyerang iman orang percaya. Akan semakin banyak yang tergiur oleh iming-iming kekayaan, jabatan dan popularitas dan akhirnya menjual keselamatannya. 

Ada juga karena masalah seperti sakit penyakit, krisis keuangan yang menyebabkan iman menjadi goyah dan akhirnya meninggalkan Kristus. Apa pun yang terjadi kita harus kuat di dalam Tuhan dan berjuang dan berjuang mempertahankan iman kita di hadapan Kristus.

Sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki sikap seperti baja yang berkarakter kuat dan tangguh. Seseorang yang bermental baja akan selalu berpikiran positif, optimis dan tetap bisa mengucap syukur meski berada dalam tekanan dan himpitan. 

Kita tahu bahwa sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang berguna bagi kehidupan manusia setelah terlebih dahulu dibentuk dan ditempa dengan palu. Memang setiap pukulan terasa menyakitkan dan terkadang kita harus bercucuran air mata, namun semua itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebaliknya jika kita seperti kaca maka kita akan melihat palu sebagai musuh yang menakutkan dan menghancurkan. 

Masalah adalah salah satu cara yang dipakai Tuhan untuk membentuk, memproses, memurnikan dan menguji kualitas iman kita. Karena itu jangan pernah lari dari masalah tetapi hadapilah masalah dengan iman. Efesus 6:10 mengatakan “Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan di dalam kekuatan kekuasaanNya”.

Sebagai seorang wanita Kristen, kita dituntut untuk menjadi seorang wanita yang lembut namun kuat dan tangguh. Allah memang menciptakan wanita sebagai penolong yang sepadan bagi seorang pria. Seorang wanita harus bijak dan cakap sebagai istri sekaligus ibu. 

Kesetiaan dan ketaatan adalah kunci utama yang harus dimiliki oleh seorang wanita. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang wanita janganlah menjadi penghalang untuk menjalankan kesetiaan dan ketaatan. 

Kesetiaan dan ketaatan istri terhadap suami dan keluarga meunjukan cerminan bahwa wanita tersebut setia dan taat kepada Allah. Kesetiaan dan ketaatan adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar.  Ketaatan dan kesetiaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bagi seorang wanita yang menjadi pilihan Tuhan.

Seorang wanita yang bijak dan tangguh adalah seorang wanita yang: 

  • Sadar akan peran dan panggilannya 
  • Mampu mengatur keseimbangan antara pelayanan, pekerjaan dan rumah tangga 
  • Kehadirannya dengan sadar dan sengaja memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan sekitar 
  • Memiliki ketrampilan yang terus diasah dan dikembangkan sesuai dengan kasih karunia Tuhan 
  • Memiliki kerohanian yang terpelihara dan takut akan Tuhan
  • Bersikap terbuka untuk menerima pendapat lain yang berbeda untuk semakin berkembang di dalam Tuhan

Mungkin memang bukan hal mudah untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut karena terlihat begitu sempurna sedangkan kita adalah manusia yang tidak sempurna. Tetapi kita harus yakin bahwa bila kita memiliki kemauan yang kuat dan selalu  mengandalkan Tuhan maka kita akan bisa menjadi pribadi wanita bijak dan tangguh seperti yang Tuhan inginkan.

Pribadi yang tangguh tidak dihasilkan melalui kemudahan dan kenyamanan, tetapi dibentuk melalui masalah, kesukaran, tantangan, keringat dan air mata. Kita begitu mudah berjanji setia kepada Tuhan saat dalam masalah, namun setelah ditolong Tuhan kita lupa dengan janji dan komitmen kita sendiri. 

Kita tidak lagi setia kepada Tuhan. Tuhan selalu siap sedia menolong umatNya, tetapi Ia membutuhkan sarana untuk menyatakan kuasa dan mujizatNya. Sarana itu adalah iman kita, sebab tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan. Kalau kita sendiri tidak mau mengerjakan bagian kita, kita juga tidak bisa menuntut Tuhan mengerjakan bagianNya yaitu memberkati dan menyatakan mujizatNya di dalam hidup kita. 

Oleh karena itu tetaplah  setia menantikan Tuhan karena “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11).

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments