Uang Bukan Sumber Kebahagiaan?


Warren Buffett, bapak investor dunia di usia ke 89, berkesimpulan, uang bukanlah sumber kebahagiaan dan tidak menciptakan kualitas hidup. Lalu apa yang menjadikan bahagia menurut orang dengan kekayaan USD 90,1 milyar ini?

Menurut orang terkaya nomor lima versi majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat Forbes tahun 2022 ini menyebut, kebahagiaan didapatkan ketika ia bisa menikmati pekerjaannya dan  bisa bekerja dengan orang-orang yang dicintai bekerja bersamanya. Ia menambahkan bahwa uang memberikan kebahagiaan yang semu.

Tapi tentu saja bagi Buffett, uang tidak menjadi masalah dalam hidupnya. Ia dapat menggunakannya untuk hal-hal yang bisa membantunya untuk berbahagia, seperti liburan dan menonton.

Masing-masing orang memiliki pandangan berbeda dengan kekayaan dan uang. Bahkan berbeda pula dalam menyikapi harta itu sendiri. Ada yang kaya dengan berfoya-foya, tapi juga ada yang sederhana tapi kaya. Untuk yang terakhir tulisan ini dibuat.

BACA JUGA:

Tempat Ideal Menangkap Rubah

Melatih Suami Istri untuk Saling Terbuka

Bisakah Kita Saling Bertahan dalam Kesakitan?

Sederhana tapi kaya…Apa bisa? Apa sih maksudnya? Apakah yang dimaksudkan dengan sederhana itu? Sederhana bukan berarti kebodohan, kekanak-kanakan, atau ketidaktahuan. Sederhana itu berlawanan dengan kesombongan, keegoisan atau berlagak sudah tahu segalanya. Sederhana dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih.

Kesederhanaan adalah suatu kebajikan yang luhur. Seseorang dikatakan sederhana, jika mau menerima apa adanya dengan kerelaan yang tulus. Ada dua macam kesederhanaan yaitu kesederhanaan lahiriah dan batiniah. Kesederhanaan lahiriah berarti memakai segala sesuatu dengan tidak memandang bulu dan jika pun memakai sesuatu, itu disebabkan karena sesuatu itu sangat dibutuhkan. Kesederhanaan batiniah menyangkut relasi kita dengan Tuhan dan sesama.

Manusia seringkali jatuh hanya karena kekeliruan yang dianggapnya benar,tidak ingin dipandang rendah,tidak mau dihina serta  disepelekan pada akhirnya melakukan berbagai cara yang  tidak benar agar diakui oleh orang lain. Pada dasarnya perbuatannya itu salah dan hanya merugikan diri sendiri. Memang dihargai manusia sungguh baik namun apa arti segalanya jika ditolak dihadapan Tuhan. Kita harus selalu menyadari bahwa Allah sangat ingin melihat hati umat-Nya tetap rendah hati dan suci kudus dihadapan-Nya.

Kesederhanaan bukanlah berarti kita harus hidup dalam kemiskinan, tetapi lebih kepada hati yang mau diajar dan menerima setiap firman Allah dengan tulus serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan motif yang murni. Kesederhanaan dimulai dari sikap hati. Orang-orang yang hatinya sederhana, memakai pakaian atau mobil mahal pun tidak merasa memiliki nilai diri lebih dari sesamanya.


BACA JUGA:

Ranjang Bisa Menimbulkan Persoalan Besar

Cara-cara Menyelesaikan Konflik Keluarga

Dicari Wanita Unggul


Kesederhanaan tidak mencari hormat dan penilaian dari manusia. Sikap hati yang sederhana tidak merasa dirinya berharga dengan fasilitas yang menempel di tubuhnya, kendaraan, rumah, hormat, kedudukan, pangkat, pendidikan, dan segala hal yang membuat orang menilai dia lebih. Ini mudah diucapkan tetapi melakukannya tidak mudah.

Mengapa sih kita harus menjadi sederhana? Untuk menuju tujuan harus melewati jalannya. Untuk sampai kepada Bapa harus melewati Tuhan Yesus. Untuk mencapai hidup kekal kita harus menjadi sederhana, seperti Yesus yang adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, yang mengambil bagian hidup manusia sederhana. 

Tapi pertanyaan selanjutnya adalah “ Bagaimana menjadi sederhana di hadapan Tuhan?” Sederhana di hadapan Tuhan berarti mengakui keterbatasan, kekurangan, kedosaan dan mohon belas kasihan Tuhan. Merendahkan diri, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan tidak akan melupakan dirinya. Tanpa Tuhan hidup kita tak akan berarti apa-apa. 

Orang percaya diajar untuk hidup sederhana, hidup dalam kebenaran moral Tuhan, dan diajar untuk mengorbankan apapun. Sayangnya kesederhanaan sering diartikan dengan tidak boleh memakai perhiasan, fasilitas yang harganya mahal. Kesederhanaan diidentikan dengan kemiskinan. Filosofi kesederhanaan bukan seperti itu. Kita harus bisa membedakan berpenampilan di mana dan bertemu dengan siapa. Kesederhanaan tidak diukur dari hal-hal fisik ataupun lahiriah, walau tentu kesederhanaan yang benar pasti mempengaruhi penampilan fisik juga.

Hidup dalam kesederhanaan akan mengajarkan kita banyak hal tentang hidup, seperti rasa syukur atas apa yang kita miliki sebagai anugerah Tuhan, kita mampu mengenal rasa cukup, persekutuan dengan Tuhan lebih baik, kita mampu menyadari apa yang dialami orang lain dan yang terpenting hidup sederhana membuat hidup tenang dan bahagia dari segala kegelisahan atau perkara dunia. 


Tuhan tak pernah menilai manusia berdasarkan apa yang dimilikinya atau seberapa kehebatannya.Tetapi Tuhan selalu menilai seseorang berdasarkan kerendahan hatinya serta ketaatan-Nya melakukan segala kehendak Tuhan. Jadi sahabat wanita, mari kita hidup penuh dengan kesederhanaan di bumi tetapi tetap kaya di hadapan Allah. Kesederhanaan adalah prinsip utama dalam Kerajaan Allah.


Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita


BACA JUGA:

Aku ini Tak Sempurna, Jadi Toleran Sedikit

Menciptakan Keluarga Kompak

Daya Rusak Egois dalam Hubungan


0 comments