Jangan Buru-buru Termasuk untuk Soal Ini


Terburu-buru dalam bahasa Inggris in a hurry. Sikap terburu-buru akan membawa hasil yang kurang maksimal. Dalam pekerjaan tergesa-gesa tentu cenderung kurang perhitungan. Bahkan terburu-buru bisa menimbulkan celaka. Inilah solusinya supaya tidak terjebak pada sikap buru-buru.

Setiap orang pasti pernah tergesa-gesa pada saat melakukan sesuatu. Apalagi pada pagi hari Ada yang mau bekerja, anak-anak berangkat sekolah, semua terasa tergesa-gesa. Bisa saja karena tuntutan waktu, tapi terkadang ada juga orang yang kesehariannya memang selalu tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. 

Apakah sikap tergesa-gesa itu? Apakah baik? Atau justru tidak baik? Nah justru dirasa lebih banyak efek negatif ya bila kita selalu tergesa-gesa. Misalnya tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu tanpa persiapan yang matang sehingga tergesa-gesa. 

Orang yang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu tidak akan pernah memperoleh hasil baik, melainkan hanya akan mengalami kerugian. Itulah yang akan menjadi bagian dari orang-orang yang tidak memperhatikan pentingnya perhitungan yang matang sebelum melangkah. Orang yang cenderung tergesa-gesa, bertindak serampangan tanpa hikmat, tanpa pertimbangan, tidak cermat dan sebagainya. Dan akibatnya kerugian yang menjadi hasilnya. Untuk menutupi kerugian yang timbul bisa jadi jauh lebih mahal ketimbang apabila itu dikerjakan sejak awal dengan pertimbangan matang dan cermat.

BACA JUGA:

Bagaimana Menentukan Hari Baik

Perempuan dan Teknologi

Mengapa Anda Butuh Vitamin?

Sebuah sikap tergesa-gesa selalu tidak membawa kebaikan atau keuntungan, tapi kerugian dan kemalanganlah yang seringkali menjadi akibatnya. Mengenai kerugian dari orang-orang yang suka tergesa-gesa atau terburu-buru mengambil keputusan sudah diingatkan dalam Amsal 21:5 "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” Ada kata rancangan disana yang berarti perencanaan, pertimbangan yang matang dan cermat, lalu ada kata 'rajin' disana. Rajin dalam hal apa? 

Dalam banyak hal, seperti rajin berpikir, rajin memperhitungkan dengan baik, rajin menimbang, rajin belajar, rajin bekerja, rajin mendengar nasihat atau masukan dari orang lain dan sebagainya, dan tentu saja rajin berdoa, meminta hikmat dan petunjuk dari Tuhan sebelum melangkah. 

Sahabat wanita, ketika kita tergesa-gesa melakukan sesuatu, seringkali yang kita hasilkan adalah sebuah persoalan baru. Memilih pekerjaan terburu-buru karena tergiur dengan iming-iming fasilitas, memilih teman hidup terburu-buru karena status dan harga diri, justru seringkali malah menjerumuskan kita ke dalam sebuah lubang persoalan baru. Hasil yang didapat, justru melenceng jauh dari yang diharapkan. 

Parahnya, kita sangat sulit keluar dari lubang itu, karena terlanjur terperosok semakin dalam. Dalam hidup ini, kita juga kerap tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Ketika pertolongan Tuhan rasanya tak kunjung tiba, jangan tergesa mengambil jalan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah sering kali mendatangkan masalah baru yang justru lebih besar. Akar ketidaksabaran adalah tidak percaya. Jika kita sungguh-sungguh percaya Allah mampu menolong, kita akan menanti Dia dengan sabar.

Sahabat wanita, kita memang harus arif, penuh hikmat dan tidak bebal alam memahami kehendak Tuhan atas diri kita, karena itulah yang terbaik. Kita harus ingat bahwa "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya." (Mazmur 37:23). Ini janji Tuhan yang sudah disampaikan pada kita jauh-jauh hari. Kepekaan kita terhadap suara Tuhan akan membuat kita mampu menjaga setiap langkah agar rencana Tuhan tergenapi dalam hidup kita. 

Semua kegelisahan merusak kebaikan. Ketenangan mendatangkan kebaikan dan pada saat yang sama menghancurkan kejahatan. Namun, yang terjadi seringkali justru sebaliknya. Kita suka tergesa-gesa bertindak untuk menghancurkan hal-hal jahat yang terjadi di sekitar kita, padahal itu semua keliru.

BACA JUGA:

Bukan Kasih Tiruan

Baiknya Wanita Jadi Pemain atau Penonton?

Berbedaan Menyerah dan Berserah

Sifat tergesa-gesa ini tentu bisa kita hilangkan dari keseharian kita. Penting untuk kita melatih diri agar kita tidak terbiasa melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa. Berikut beberapa cara yang boleh kita coba yang dapat menghindarkan kita dari kebiasaan melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa: 

  1. Mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaanya 
  2. Mempersiapkan diri dengan baik 
  3. Jangan sampai kita menunda dan melakukan sesuatu di akhir waktu
  4.  Mengingat bahwa tergesa-gesa hanya akan merugikan kita karena apa yang kita lakukan menjadi tidak maksimal
  5. Melakukan pekerjaan sesuai dengan waktunya

Hal tersebut baik untuk kita lakukan sekaligus kita juga membiasakan diri sendiri dan keluarga kita, anak-anak kita. Mereka akan mencontoh apa yang kita lakukan, terutama dalam hal tidak menunda pekerjaan. Contoh yang baik juga untuk membiasakan anak-anak disiplin.

Sebagai orang-orang percaya, kita seharusnya mempercayai siapakah Allah yang kita sembah. Dia adalah Raja di atas segala raja, Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa. Bahkan Dia adalah Pribadi yang sangat senang berbicara kepada umat-Nya. Jadi, saat masalah dan rintangan datang menghadang sebaiknya kita tidak tergesa-gesa melakukan sesuatu. 

Tergesa-gesa mengambil sesuatu hanya karena emosi ataupun rasa takut. Biarlah kita bersandar pada Tuhan. Menyerahkan semua pada Tuhan. Berdoa untuk ketenangan hati kita sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan. Tenanglah senantiasa bersama-Nya karena itu merupakan wujud dari rasa percaya. Kepercayaan yang seutuhnya dapat menenangkan jiwa kita. Tidak takut pada kondisi atau kesulitan apapun. Hal ini akan membantu kita untuk menumbuhkan ketenangan. 

Ketika dunia harus belajar bertindak cepat untuk mencapai sesuatu, maka kita harus belajar tenang untuk mencapai sesuatu. Semua pekerjaan besar yang dilakukan untuk Allah harus diawali dengan membentuk ketenangan di dalam jiwa. Jadi Sahabat wanita, jangan pernah tergesa-gesa membuat keputusan yang penting, jika tidak ingin terperosok ke dalam kesulitan lain. Kita harus tahu bahwa bahwa Allah kita adalah Allah pemegang kedaulatan atas waktu. 

Ketika kita sabar menantikan Allah menjawab pergumulan kita, hasilnya pasti di luar perkiraan kita, dan pastinya kita malah bisa menyelesaikan persoalan yang ada, bukannya menambah masalah baru. Tergesa-gesa membuat kita tidak dapat berpikir dengan jernih. Bersikap tenang dapat membuat anda mempertimbangkan segala sesuatunya dengan lebih hati-hati.

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments