Kapan Terakhir Anda Menangis?

 


"Jangan menangis," malu dilihat orang. "Laki-laki tidak boleh menangis," begitulah larangan untuk menangis. Tapi tahukah kita bahwa menangis adalah baik karena di dalamnya ada manfaat.

Kapan terakhir Anda menangis? Bila memang ingin menangis, jangan ditahan, dan menangislah. Karena dalam hidup seseorang pasti pernah melakukan tangisan, entah ketika anak-anak, remaja, pemuda dan bahkan orang tua. Penulis pernah menyaksikan seorang kawan laki-laki yang terkena stroke dan hanya berbaring di tempat tidur ketika didatangi ia hanya terdiam tidak mampu bergerak, tapi air matanya meleleh. 

Setiap orang pasti punya pengalaman menangis dalam hidup mereka. Hari pertama manusia lahir, mereka sudah menangis. Menangis biasanya terjadi ketika seseorang merasa sakit baik fisik maupun mental, atau ketika seseorang merasa sangat bahagia. Dengan kata lain menangis adalah salah satu cara untuk mengekspresikan emosi seseorang. 

Tidak dapat dipungkiri umumnya wanita memang lebih sering menangis daripada pria. Masyarakat membentuk opini bahwa perempuan lebih emosional yang berarti bahwa lebih mudah bagi perempuan untuk melepaskan air mata dan mulai menangis.

Semua orang pernah menangis, itu benar. Saya juga pernah menangis. Setiap tetes air mata tentunya mempunyai ceritanya masing-masing. Anak kecil menangis saat terjatuh dari sepeda, ada juga yang menangis karena mendapatkan nilai jelek di sekolah. 

Lain halnya dengan orang tua yang menangis ketika anaknya lulus dengan nilai yang memuaskan. Beda pula dengan air mata kita. Mungkin saat ini kita telah menitikkan air mata kekecewaan, kesesakan, kesusahan, kekurangan, kekalahan, kegagalan, dan lainnya. Tak jarang dalam berbagai peristiwa sering diwarnai dengan air mata, entah senang, bahagia, atau sedih kehilangan yang jelas amat bergantung pada emosi seseorang. 

Sebenarnya apa sih yang membuat wanita lebih mudah menangis? Wanita dikenal dengan sosok yang sangat mudah tersentuh perasaannya, meskipun dengan hal-hal yang remeh. Oleh karena itu wanita sering dianggap lemah atau “cengeng”. Sebenarnya fakta ini bukan soal perasaan saja tetapi karena hormon yang dimiliki oleh wanita.

Beberapa sumber mengatakan bahwa beberapa manfaat menangis, yaitu pertama adalah air mata iritan yang membantu membersihkan mata dari debu dan kotoran, yang kedua adalah air mata emosional yang menanggapi emosional dan rasa sakit fisik. Siapa bilang menangis tak ada gunanya, selain membuat mata merah dan bengkak tentunya? 

Ternyata menangis juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran kita. Dari artikel yang saya baca, saya menemukan beberapa manfaat menangis atau mengeluarkan air mata :

·         Air mata bisa membunuh bakteri

·         Menangis dapat mengeluarkan kotoran dan racun dari tubuh

·         Menangis dapat memperbaiki kondisi emosi kita, memberikan kelegaan hati

·         Mengurangi stress

Banyak orang yang mengidentikan “menangis” dengan “kelemahan”, menganggap orang yang mudah menangis tak mampu melakukan banyak hal, selalu putus asa bahkan sering menyerah. Orang yang mengeluarkan air mata banyak yang dipandang rendah karena dikategorikan sebagai makhluk yang lemah. 

Menangis itu adalah salah satu cara untuk menumpahkan emosi jiwa. Menangis itu wajar. Yesus pun pernah menangis saat menjadi manusia. Lebih baik menangis daripada mengutuk orang lain. Orang yang lemah adalah saat  mengalami kegagalan maka tidak mempunyai keinginan untuk bangkit lagi. Orang yang lemah adalah ketika ia disakiti maka akan menuntut balas terhadap mereka yang menyakiti dirinya. Orang yang lemah adalah orang yang tidak mampu mengasihi.

Ada air mata suka dan air mata duka. Mungkin saat kita berdoa kita tidak mampu berkata-kata, hanya air mata yang mengalir. Begitu banyak masalah yang sangat sulit untu diungkapkan melalui kata-kata dan kita pun sudah tidak mempunyai daya untuk menceritakannya kembali. Ketahuilah bahwa Tuhan mengerti bahasa setiap tetes air mata kita. 

Saat menangis bukan semata-mata bahwa kita manusia yang lemah, tapi menangis adalah salah satu cara untuk kita bisa jujur di hadapan Tuhan. Tuhan mengerti setiap keluh kesah yang ada di dalam hati kita. Tuhan mengerti segala pergumulan kita.

Menangis bukan berarti lemah. Menangis juga merupakan salah satu bentuk luapan kebahagiaan ataupun ucapan syukur. Bersyukur atas segala kasih kemurahanTuhan yang masih kita nikmati sampai saat ini. 

Sudahkah kita mengeluarkan air mata tanda ucapan syukur kita? Seperti dalam Pengkotbah 3:4 mengatakan bahwa “Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, ada waktu untu menari”. Segala sesuatu diperbolehkan tetapi ada masanya. Alangkah baiknya bila kita datang bersujud kepada Yesus dan menangis di bawah kakinya. Tetapi pada dasarnya bukanlah soal menangis atau tidak, yang terpenting adalah sikap hati kita karena apa yang dilihat Tuhan adalah hati kita.

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments