Proses Metamorfosa yang Ajaib

 


Kita memang sudah terbiasa melihat kupu-kupu yang beraneka ragam warnanya, merah, kuning, biru, hijau dan semua warna. Mereka tampak berterbangan kesana kemari dengan sangat indah di sekeliling kita. Meliuk-liuk dengan lemah gemulai, penuh kelembutan, hinggap kesana-kemari seolah malaikat surga yang sedang memuji, menari, bersukacita.

Tapi sebenarnya lebih mengagumkan memperhatikan asal-usul pembentukan kupu-kupu yang harus melalui tahap-tahap perubahan (metamorphosis) yang diawali dari telur menjadi ulat, kepompong untuk kemudian menjadi kupu-kupu yang indah. 

Ketika menjadi ulat terlihat menjijikan terutama bagi para wanita, tidak menarik. Siapa yang suka dengan keberadaan ulat bulu? Ulat bulu merupakan hewan yang tidak disukai oleh sebagian besar orang karena orang merasa jijik, geli dan juga bisa menyebabkan gatal-gatal. Tetapi pada waktunya ulat bulu yang jelek akan dipuji dan dikagumi orang. Ulat bulu akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang sangat indah.

Metamorfosa yang terjadi pada kupu-kupu bisa kita pakai sebagai contoh sederhana dari sebuah perubahan kita dari manusia lama menjadi manusia baru. Sesungguhnya perubahan yang terjadi pada kita pun tidak kalah menakjubkan. 

Ketika menerima Yesus kita mengalami perubahan dan perdamaian dengan Tuhan. Kita yang tadinya seperti ulat kini mendapatkan kesempatan untuk diubahkan menjadi seindah kupu-kupu. Sebagai manusia baru yang telah mengalami metamorfosa kita pun harus merubah gaya hidup, pola hidup, cara pandang dan pola pikir kita. Kita sebaiknya mampu menghargai anugerah Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidup kita. Sekarang tinggal keputusan kita sendiri apakah kita mau berproses hingga menjadi kupu-kupu atau berhenti hanya sampai ulat atau kepompong saja.

Tuhan Yesus adalah “pakar kesenian” dalam hidup kita. Setiap kita adalah berbeda. Mungkin ada yang seperti ulat, ada pula yang seperti selembar kertas putih, segumpal tanah ataupun sebongkah batu. Sebelumnya memang hidup kita sangatlah tidak berarti, sampai pada saat Tuhan mulai membentuk kehidupan kita. 

Mungkin ada kalanya kita juga seperti “ulat bulu” bagi sebagian orang. Mungkin banyak orang menganggap kita tidak berharga. Tetapi jangan putus asa. Masih ada Tuhan yang peduli dan tidak pernah meninggalkan kita. Kita harus tetap setia dan memiliki kasih sepanjang waktu hidup kita. Dan pada saatnya kita yang dianggap sebagai ulat bulu, akan diubahkan oleh Tuhan menjadi kupu-kupu yang indah, dan kita pun akan diangkat tinggi-tinggi oleh Tuhan tepat pada waktunya nanti. Yang terpenting sebenarnya bukanlah pujian ataupun hormat dari manusia, justru yang terutama adalah kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan berkenan di hadapan Tuhan.

Sahabat wanita, siapa bilang Tuhan membutuhkan bantuan kita untuk membawa kita sampai tujuan akhir. Yang Tuhan butuhkan dari kita hanyalah kesediaan dan kerelaan kita untuk setia dan bertahan dalam proses yang sedang Ia lakukan di dalam hidup kita. Tuhan ingin kita menjalani setiap kebutuhan kita dengan ketabahan kita, tidak mudah mengeluh, merengek-rengek minta ini dan itu. 

Kadang dengan masalah yang datang silih berganti kita menganggap bahwa Tuhan tidak mengasihi kita, Tuhan tidak adil. Tetapi sesungguhnya saat ini tangan Tuhan sedang merenda hidup kita. Dibalik masalah dan kesulitan kita, Tuhan sedang merenda dan menenun kita menjadi orang yang kuat, tangguh dan lebih berkualitas di dalam Tuhan. Dengan banyaknya masalah yang kita hadapi artinya Tuhan sedang merenda kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Jangan pernah menolak ketika Tuhan mulai berkarya dan membentuk kehidupan kita. Mungkin apa yang kita rasakan tidaklah nyaman dan sama sekali tidak kita inginkan. Namun jangan pernah lari dari tangan Tuhan dan biarlah Tuhan menyelesaikan karyaNya di dalam hidup kita. Tuhan Yesus selalu bertanggung jawab pada setiap karya yang Dia buat. Tidak ada satu karyapun yang tidak memiliki arti.  Semuanya sangatlah berarti dan berharga termasuk anda dan saya dan juga keluarga kita.

Bila kita sudah benar-benar menerima Kristus di dalam hati kita, jangan sampai menyia-nyiakan karunia Allah yang telah memilih kita menjadi anak-anakNya. Sebagai ciptaan baru mari kita mulai hidup baru yang penuh kemenangan bersama Kristus. Jangan sia-siakan itu, jangan kembali pada kebiasaan buruk di masa lalu, tetapi baiklah kita mulai menatap ke depan sebagai ciptaan baru yang utuh tanpa cacat dan cela. Memang tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Tetapi pada saatnya nanti kita akan bisa seindah kupu-kupu yang bisa membawa berkat bagi setiap orang yang melihatnya.

Sebagai istri dan ibu, biarlah kita menjadi orang-orang yang kuat, menatap masa depan yang pasti untuk kita dan keluarga kita bersama dengan Kristus, yang memberikan dukungan dan contoh bagi keluarga kita. Dalam situasi apapun, kita dan keluarga kita harus tetap kuat dan bersatu di dalam Tuhan. Karena seperti yang tertulis dalam Ayub 42:2 “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal”. 

Jalan Tuhan memang kerap kali sukar dipahami dengan pikiran manusia yang terbatas.Tuhan mengijinkan proses menyakitkan dalam kepompong untuk membentuk ulat menjadi kupu-kupu nan elok. Semua itu adalah proses yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan rencana indah karya Allah.

 Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments