Tanda Batas Kemampuan Tubuh dalam Beraktifitas


Kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas harian memang ada batasnya. Bila dipaksakan maka kita akan kelelahan. Dan istirahat adalah cara untuk mengembalikan kondisi tubuh yang lelah tadi.

Jika rasa lelah menyerang, maka biasanya semangat untuk melakukan pekerjaan kita menjadi turun, bahkan mungkin hilang. Seringkali kita merasa jenuh, lelah, capek, dan bahkan bosan dengan hal-hal yang terus menerus. Bahkan yang terburuknya, kalau kita merasa bosan, kita menjadi lupa akan tujuan hidup kita dan kita merasa acuh akan diri kita. 

Rasa lelah adalah hal yang sangat manusiawi. Setiap orang dapat mengalami kelelahan, baik secara fisik maupun mental. Penyebab kelelahan bisa bermacam-macam, misalnya: karena pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk, karena kegiatan yang dilakukan terus-menerus (rutinitas), atau karena hasil yang diharapkan atas pekerjaan kita tidak kunjung nampak. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan kelelahan fisik atau mental.

setiap hari setiap kita pasti disibukkan dengan berbagai aktifitas, apakah dengan bekerja, sekolah, ataupun kegiatan kita sebagai ibu rumah tangga. Sehingga, tanpa disadari kita larut dengan rutinitas dan dengan kesibukan yang ada. Akhirnya semua ini dapat menyebabkan setiap kita merasa lelah. 

Sebenarnya tidak ada hal yang salah jika kita mengalami rasa lelah. Karena, sekali lagi, hal tersebut adalah sesuatu yang manusiawi. Kita masih hidup di dalam darah dan daging. Hanya saja, jangan sampai kelelahan tersebut membuat kerajinan kita menjadi kendor.

Mungkin di dalam hidup, kita memang seringkali merasa ada yang kurang. Ya kurang inilah, ya kurang itulah. Tetapi harus kita sadarai, jangan sampai rasa kekurangan kita itu membuat kita menjadi jenuh akan hidup kita. 

Sebenarnya rasa tidak puas tersebut, bisa saja membuat kita lelah di dalam hidup dan pada akhirnya akan merasa jenuh. Dengan kejenuhan yang terus-menerus menggerogoti, maka ketika kita tidak menyadarinya, kita akan mulai emosi, lalu pada akhirnya akan merasa lelah sendiri, melupakan tujuan hidup kita pada akhirnya.

Saat ini kita juga akan bicarakan mengenai profesi sebagai ibu rumah tangga dimana adakalanya juga kita ibu rumah tangga mengalami kelelahan dan kejenuhan. Seringkali sebagai seorang ibu rumah tangga kita merasa jenuh dan lelah terhadap tugas sehari-hari. Tugas yang harus diselesaikan rasanya banyak sekali : mengurus anaklah, suami, rumah, dan lain-lain. 

Sementara sebagai anggota masyarakat pun kita dituntut untuk memberikan peran positif, juga termasuk pelayanan kita. Semua sama-sama menuntut uluran tangan dan perhatian kita. Mengurus anak, suami, rumah tangga, dan lain-lain. Pekerjaan masih menumpuk, ada lagi dan ada lagi. Belum lagi bagi mereka yang juga berkarir di luar rumah. Seolah-olah tak kunjung selesai, dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Karenanya kondisi ini sering membuat seorang wanita gampang tersinggung, suka cemberut, atau bahkan mudah marah. Benar tidak sahabat wanita?

Tapitahukah bahwa hanya satu hal yang perlu kita miliki agar kita terhindar dari lelah dan jenuh. Apa itu? Sukacita…. Bekerja dengan perasaan lelah dan jenuh sudah tentu mengakibatkan tak ada satupun pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan baik. Semuanya serba tanggung, capek, dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Tak jarang hal ini membuat kita emosi. Tapi lain halnya jika kita melakukan semua aktivitas kita dengan sukacita, kita tidak akan merasa jenuh dan lelah.

Tapi seandainya kita mengalami kelelahan bersyukurlah karena itu artinya kita sudah lebih baik dari orang yang hanya bermalas-malasan tanpa mau bekerja. Merasa kehabisan bensin? Bersyukurlah karena Tuhan menjanjikan kelegaan dan akan selalu memberikan kekuatan. Anda sedang mengalami pergumulan, permasalahan atau sakit-penyakit? 

Kita harus mengucap syukur, sebab ini saatnya kita belajar untuk mengandalkan Tuhan lebih dari apapun dan menyaksikan sendiri kuasa Tuhan terjadi dalam hidup anda. Ketika kita pergi tidur, kita akan bangun dengan berkat yang baru setiap pagi yang berasal dari Tuhan. Bila ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, itu artinya kepercayaan yang Tuhan berikan pun besar. 

Mari kita lakukan itu dengan sebaik-baiknya, sebab Tuhan telah membekali dengan talenta yang tidak sedikit pula, dan pakailah itu untuk memuliakan Tuhan. Semua orang pasti pernah mengalami lelah, tapi kita harus punya semangat dan sukacita karena kita tahu bahwa semua itu merupakan berkat yang berasal dari Tuhan, dan Tuhan menjanjikan keberhasilan yang gemilang dalam setiap pekerjaan baik yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam namaNya. Bersyukurlah atas pekerjaan yang bertumpuk, karena semua itu merupakan berkat yang tak ternilai besarnya dari Tuhan, dan dibalik itu semua keberhasilan pun telah Dia sediakan bagi kita.

Tidak hanya kondisi fisik kita yang bisa lelah. Kondisi kerohanian kita adakalanya juga merasa lelah. Wah itu yang bahaya. Cara agar kita dapat mengalami pemulihan secara rohani yaitu dengan berdiam diri di dalam hadiratNya. Kita datang kepada Tuhan dan minta penyegaran. Di dalam hadiratNya, kita akan mendapatkan pemulihan serta kekuatan yang baru. 

Tidak ada tempat atau cara lain yang lebih bagus bagi kita yang dapat memulihkan keadaan kita, hanya Yesus yang dapat memberikan pembaharuan. Matius 11:28 mejelaskan bahwa Yesus memberikan undangan kepada barangsiapa yang letih lesu dan berbeban berat supaya datang kepadaNya, dan Ia akan memberi kelegaan. Mazmur 23:2 menuliskan bahwa Tuhan akan membaringkan kita di padang yang berumput hijau, dan bahwa Ia akan menyegarkan setiap jiwa kita. Artinya, di dalam Yesus ada kelegaan dan damai sejahtera yang sejati. 

Di dalam hadiratNya akan kita temukan kekuatan yang baru. Tuhan akan menuntun kita kepada rencanaNya. Kita harus selalu melekat kepada Yesus, agar kita boleh memperoleh ketenangan. Jadi jangan pernah jauh dari Tuhan, tetaplah mendekat padaNya. Dan sahabat wanita, jika kita merasa lelah hari ini, bersyukurlah karena itu berarti tubuh kita masih berfungsi dengan normal, tubuh kita masih memiliki kepekaan yang baik dan Tuhan akan berikan kekuatan kepada kita jika kita senantiasa mendekat padaNya.

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments