Di Mana Tempat Teraman dan Ternyaman?


Apa yang dimaksud dengan rasa aman? Aman dapat diartikan bebas dari gangguan atau ancaman, bebas dari bahaya, merasa tentram serta tidak merasa takut atau khawatir.

Rasa aman dan perasaan berharga adalah dua elemen penting dari emosi yang sehat. Jika kita merasa aman karena terhindar dari kejahatan sekaligus aman dari penolakan dan kesepian, 

Pernahkah merasa tidak aman di dalam hidup kita? Tidak tenang dan khawatir. Kita memang membutuhkan rasa aman di dalam kehidupan kita khususnya juga bagi anak-anak kita. Memiliki rasa aman memang membuat kita bisa melakukan aktivitas kita sehari-hari lebih baik dan lebih tenang. 

Kalau kita lihat saat ini bagitu banyak konflik, pertentangan, perselisihan, keributan, pertengkaran, hingga percideraan dan bahkan mungkin pembunuhan berasal dari suatu yang disebut rasa tidak aman di hati. Tampaknya biasa tapi bisa membawa kebinasaan. Bahkan hal kecil saja dapat memicu konflik yang besar. Orang begitu mudah terpicu emosinya, begitu mudah terpengaruh. Sedikit-sedikit marah. Sedikit-sedikit bertengkar. Sedikit-sedikit lapor polisi. Bahkan parahnya lagi begitu mudahnya sekarang orang menghilangkan nyawa sesamanya. 

Rasanya kondisi saat ini memang jauh dari rasa aman. Rasa tidak aman lahir dari berbagai sebab, karena kurang bersyukur, merasa banyak kekurangan, iri hati, kekuatiran-kekuatiran, ketakutan-ketakutan, atau merasa terancam posisi, harta milik dan hak-haknya. 

Intinya rasa tidak aman lahir dari kegelisahan yang besar, dari suatu batin yang tidak tenang dan selalu dipenuhi hal-hal negatif. Orang-orang yang tidak aman, dengan kekuatan dan usaha-usaha sendiri mencoba mengatasi berbagai situasi yang biasanya dilakukan dengan cara-cara yang negatif dan merusak. Rasa cemburu yang tidak berdasar dan mengada-ada, memfitnah dan menjelekkan sesama sampai peperangan besar yang menelan jutaan korban jiwa lahir dari rasa tidak aman yang serupa. Sadarkah kita bahwa ini semua adalah pekerjaan iblis. 


Iblis tahu benar kelemahan manusia ini dan memakainya dengan sangat efektif menjerumuskan manusia dalam kekacauan hingga kehancuran yang besar. “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (Yak. 3:16). Langkah awal untuk mengatasi rasa tidak aman dalam hidup ialah memiliki ketenteraman batin yang besar -suatu hati yang tidak lagi diganggu rasa gelisah, panik, cemas, atau dibayang-bayangi rasa takut. 


Hati yang dipenuhi ketenangan dan kedamaian sejati dan ini hanya mungkin jika Kristus sungguh-sungguh memerintah di hati kita. Sahabat wanita, Kristus adalah sumber segala sejahtera dan sukacita. Di dalam kasih-Nya kita dapat menyandarkan diri dengan aman. Cinta-Nya akan meneduhkan badai dalam jiwa kita. Di dalam pelukan-Nya, segala gundah pun sirnalah. Dimana rasa aman yang sesungguhnya? Yaitu jika kita berpegang pada Yesus. 


Yesus adalah batu karang yang kokoh. Yesus dapat menjadi perisai yang kuat, sehingga ancaman dan gangguan itu tidak akan pernah melukai kita. Jangan berkompromi dengan iblis. Berkompromilah dengan Tuhan Yesus karena hanya Yesuslah yang sanggup memberikan kita perlindungan secara gratis di sepanjang hidup kita.

Kita termasuk orang yang diberkati karena memiliki dua hal yang amat dibutuhkan manusia. Bahkan jika kita tahu bahwa kita dikasihi dan dihargai, setidaknya oleh orang-orang yang berarti bagi kita, maka kita akan merasa diri kita berharga. Saat keadaan aman dan segala sesuatu berjalan dengan baik, untuk berkata bahwa kita beriman dan percaya kepada Tuhan adalah mudah dilakukan, tetapi ketika berada dalam penderitaan dan kesesakan sangatlah mungkin kita melupakan perkataan iman kita tersebut.  

Mempercayai dengan sungguh bahwa Yesus Kristus adalah tempat perlindungan yang paling aman dan membuat seseorang berada dalam sebuah kedamaian yang sempurna atau ketiadaan rasa panik, sebab ia tahu Tuhan akan menjaganya.  Oleh karena itu tidak ada alasan bagi orang percaya untuk merasa takut dan gelisah, karena dalam firmanNya tertulis:  "Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal."  (Yesaya 26:4).


Sahabat wanita, kita membutuhkan kasih Allah yang kekal, Allah yang adalah kasih itu sendiri. Ia memandang setiap kita sebagai orang-orang yang berharga. Dan Injil menyatakan bahwa kita memiliki kasih yang sedemikian rupa dalam Pribadi Anak Allah, Yesus Kristus. Kasih-Nya tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan kasih manusia yang terbesar tidak dapat memberi kita rasa aman dan perasaan berharga yang kita perlukan. Mengapa? Alasannya adalah bahwa hidup manusia itu berlalu dengan cepat. 


Manusia akan menjadi tua dan mati, dan kasih mereka pada akhirnya akan sirna. Alasan lainnya kita tahu bahwa dalam hubungan antarpribadi, manusia cenderung berbuat dosa, berubah-ubah, dan tidak setia. Kita dapat menemukan rasa aman di dalam Yesus. Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih (1 Yohanes 4:18). 


Kita dapat merasa aman mengetahui bahwa Tuhan tidak pernah tidur, namun senantiasa menjaga kita. Kita memerlukan rasa aman di bawah perlindungan Kristus. Kita memerlukan rasa aman yang berasal dari pengetahuan bahwa kita memiliki hidup yang kekal. Perasaan aman kita yang terbesar hanya ditemukan dalam kasih kekal dari Allah yang kekal.

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

0 comments