Manusia Memiliki Kebebasan dalam Bertindak

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan apapun dalam bertindak. Manusia memiliki hak sebebas-bebasnya tapi apakah kebebasan itu mutlak? Jika ada batasan, di mana batas kebebasan manusia?

Banyak orang beranggapan bahwa kebebasan identik dengan tidak adanya ikatan, hambatan, batasan, atau aturan yang mengikat. Namun, apakah kebebasan manusia berarti manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa memperhatikan kepentingan orang lain? Atau jika Anda melangkah lebih jauh, tanpa ada aturan yang membatasinya?

Siapa yang tidak ingin merasakan kebebasan? Siapa pun dia, tidak ada yang ingin hidup dalam kurungan atau perbudakan, semua orang ingin bebas dan bebas. Apalagi anak-anak, sahabat perempuan, akan sangat senang jika diberi kebebasan, terutama kebebasan bermain.

Banyak orang salah mengartikan kebebasan sebagai kebebasan sebebas mungkin, tanpa aturan dalam hidup. Akibatnya banyak orang yang menjalani hidupnya dengan bebas, seperti bangun sesuka hati, bebas berbuat apa saja, mau bekerja tapi seenaknya, tidak mau diatur atasannya, bebas melanggar rambu lalu lintas, bertindak seenaknya. kepada orang lain, makan makanan apa pun yang mereka inginkan, bebas mau. berdoa dan beribadah atau tidak.

Jika bebas dalam artian tentu tidak membawa kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup. Di sisi lain, kebebasan seperti itu membawa kesengsaraan dan ketidakpuasan dalam hidup.

Bagi yang sudah menikah dan menjadi ibu, dalam hal mendidik anak kita juga harus memberikan batasan dan aturan. Ini memberi mereka kebebasan untuk bermain, menonton TV, tetapi masih ada waktu dan aturan. Jadi, jika kebebasan anak-anak masih ada, bagaimana dengan kita orang dewasa? Tentu saja batasannya semakin besar, bukan?

Kita memperoleh kebebasan setelah kita hidup baru dalam kasih karunia Tuhan. Hanya saja, jangan sembarangan menggunakan kebebasan hidup kita. Karena sekali lagi menjadi bebas bukan berarti melepaskan sesuka hati. Misalnya dalam hal makanan. Hal ini telah kita bahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya mengenai diet. (1 Korintus 6:12).

Kita harus berhati-hati dan bijaksana untuk menjaga kebebasan hidup kita sehari-hari, sehingga kita dapat memuliakan Tuhan dengan tubuh kita yang merupakan bait Roh Kudus. Kebebasan tidak berarti Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan.

Sebuah kebebasan harus dipertanggungjawabkan dan digunakan untuk tujuan positif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di bumi ini lebih damai dan sejahtera, tidak lebih berantakan.

Hidup bebas harus digunakan untuk menjadi hamba Tuhan yang akan semakin memuliakan Dia, dan tidak melakukan berbagai kejahatan yang akan menghancurkan diri kita sendiri, keluarga kita dan orang lain.

Di dalam Kristus kita telah menjadi ciptaan baru, dengan pola pikir yang seharusnya baru yang akan memungkinkan kita untuk menanggapi kebebasan dengan rasa tanggung jawab.

Kebebasan diberikan kepada kita bukan untuk tujuan memperburuk keadaan. Jadi kebebasan yang ditawarkan Alkitab adalah kebebasan untuk kebaikan semua orang. Meskipun dunia mungkin masih berpikir berbeda, jangan ikut-ikutan.

Mari kita nyatakan seperti apa seharusnya kebebasan itu seperti apa yang firman Tuhan katakan. dalam menggunakan kebebasan hidup kita? Dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan orang lain atau tidak? Sebenarnya sesederhana itu aturan untuk menggunakan kebebasan.

Lalu selanjutnya, apakah kebebasan yang kita peroleh membangun kita menjadi lebih maju, lebih bermanfaat atau dapatkah kita mengembangkan hidup kita atau tidak dengan kebebasan ini? Dari sini kita dapat melihat bahwa kebebasan yang kita miliki tidak boleh digunakan untuk kepentingan kita sendiri, tetapi untuk melihat apa yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita pikirkan bersama tentang segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari. Apakah itu memberkati orang lain atau menjengkelkan? Jangan sampai kita melakukan sesuatu yang kita anggap baik untuk diri kita sendiri tetapi mengganggu kepentingan orang lain atau bahkan merugikan mereka. Dan hal terpenting yang harus kita pikirkan adalah apakah kebebasan itu untuk memuliakan Tuhan.

Jadi, janganlah kita menggunakan kebebasan atau kebebasan secara sewenang-wenang sehingga kita merasa wajar untuk hidup dalam dosa, tetapi marilah kita menggunakannya untuk melayani karena kasih. Betapa pentingnya memiliki cinta sejati dalam hidup kita, yang akan mampu membuat pola pikir kita berbeda dengan pola pikir dunia terhadap makna kebebasan.

Kebebasan tidak memberi kita hak untuk melakukan apa yang menyenangkan kita, tetapi untuk melakukan apa yang menyenangkan Tuhan. Dan sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk membiasakan hal ini kepada anak-anak kita sebagai generasi penerus tentang kebebasan yang bertanggung jawab.

Mulai dari hal-hal kecil seperti membebaskan mereka bermain tapi terlebih dahulu mereka harus mengerjakan tugas dan belajar. Hal ini akan membiasakan anak untuk mengetahui bahwa mereka memiliki hak seperti kebebasan tetapi pada saat yang sama ada tanggung jawab dan kewajiban yang tetap harus dilakukan.

Jadi sahabat, ketika kita menyadari betapa Tuhan sangat mencintai kita, maka kita akan mulai bisa hidup dalam kebebasan sejati, kebebasan yang bertanggung jawab, bukan kebebasan yang berlebihan.

0 comments