Manfaat Hubungan Ranjang Suami-istri yang teratur


Banyak manfaat hubungan badan setelah menikah bagi keharmonisan pasangan. Hubungan intim akan mencairkan suasana yang renggang karena konflik.

Bahkan hubungan se*sual dalam keluarga sering menjadi penetralisir ketegangan yang muncul dalam relasi suami istri. Ketegangan dan masalah yang muncul bisa reda ketika mengingat kembali rasa cinta dan saling membutuhkan itu muncul. Dan hubungan se*sual itu merupakan ekpresi tertinggi dalam sebuah hubungan suami istri.

Karena bagaimanapun konflik dalam sebuah keluarga bisa saja muncul tanpa dinyana. Maklum masing-masing pihak suami maupun istri berasal dari latar belakang yang berbeda dengan banyak macam perbedaan.

Walaupun hubungan suami istri bukan satu-satunya terjadinya sebuah pernikahan tetapi aktifitas di atas ranjang ini memiliki peranan yang besar dalam menyelesaikan banyak masalah yang muncul. Bahkan untuk diketahui bahwa banyak perbincangan yang bisa diselesaikan di atas ranjang setelah aktifitas se*s itu sendiri.

Beberapa pasangan memang merasa kebingungan ketika konflik yang tidak disangka-sangka muncul dan juga tidak tahu bagaimana ingin menyelesaikan persoalan yang datang tersebut. Bagi yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan setelah konflik mungkin tidak akan terlalu masalah jika persoalan itu akhirnya akan dibawa ke tempat tidur terlebih dahulu. Tapi tidak sedikit mereka yang benar-benar memendam masalah dan menjadikan persoalan yang dihadapi itu dengan membuat jarak.

Persoalannya konflik yang membuat jarak itu terbagi menjadi dua yaitu jarak secara fisik dan jarak secara hati. Jarak secara hati tentu konflik yang menjadi pemicu tersebut tidak bisa diselesaikan dan seperti menghadapi jalan buntu. Dan bila konflik yang sudah terlalu dalam itu menciptakan luka di hati maka bisa dipastikan akan menciptakan jarak secara fisik.

Bila jakar secara fisik itu dibiarkan maka ini cukup membahayakan. Orang mengatakan bahwa konflik dalam keluarga itu seperti bumbu dalam masakan. Tapi bila konflik itu tidak dicari jalan keluarrnya maka konflik itu sendiri bukan menyedapkan, tapi justru membahayakan.

Ada orang mengatakan, selama konflik itu tidak menimbulkan masing-masing pihak suami atau istri saling menjauhi dari tempat tidur mereka, maka peluang untuk menyelesaikannya lebih mudah. Walaupun mereka mungkin masih berjauhan secara fisik walaupun di tempat tidur yang sama.

Teriakan dalam pertengkaran antara suami dan istri bisa jadi muncul. Teriakan itu sendiri ingin menunjukkan bahwa suara itu ingin mendapat perhatian, ingin diperdulikan, ingin dimengerti dan seterusnya oleh pasangan. teriakan keras itu bukan karena mereka menganggap pasangannya pendengarannya terganggu. Tidak! Karena orang yang diteriaki itu ada di depan matanya. Teriakan itu menunjukkan bahwa hati mereka sedang saling menjauh.

Nah, tempat tidur bisa saja menjadi penyatu mereka yang menghentikan teriakan, menghentikan amarah ketika satu sama lain mulai saling membutuhkan termasuk untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya. Dan sekali lagi hubungan badan seringkali menurunkan tensi masing-masing dan kemudian kembali membicarakan dengan suasana tenang di tempat tidur. Semoga!

0 comments